PenulisLepas.com, Situsnya Penulis!

Thursday, November 29, 2007

My Motivation#1

" You are now at a crossroads. This is your opportunity to make the most important decision you will ever make. Forget your past. Who are you now? Who have you decided you really are now? Don't think about who you have been. Who are you now? Who have you decided to become? Make this decision consciously. Make it carefully. Make it powerfully." (Anthony Robbins)

Labels: ,

Learning Writing In English

Kamis, 8 November 2007 (14.10)


Banyak makalah, artikel, skripsi, dan tulisan-tulisan lainnya ---dalam hampir segala bidang--- mengawali tulisannya dengan arus globalisasi yang mulai bergerak dan masuk ke Indonesia. Kita menginginkannya atau tidak, globalisasi tetap menjalar dalam kehidupan kita. Akhirnya kita akan terkurung dalam kehidupan global yang campur aduk, ambigu, juga semu. Dalam tulisan-tulisan di atas, seringkali para penulisnya seolah-olah berteriak lantang: “Kita harus menjawab tantangan globalisasi yaitu dengan peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dalam bidang apa pun. Kita harus melek teknologi. Jangan sampai kita kalah oleh negara-negara lain. Tidak lagi menjadi negara jajahan.


Nah, tulisan ini pun mungkin salah satu jawaban atas tantangan globalisasi tersebut. Dus, respon positif atas anjuran para penulis yang saling meng-copy-paste paragraf awal latar belakang tulisan-tulisan mereka. Ya, setidaknya itu pendapat saya. Jawaban saya adalah belajar menulis dalam bahasa Inggris. Karena katanya bahasa Inggris itu bahasa internasional. Bahasa persatuan seluruh manusia. Orang yang tidak berbahasa Inggris itu tidak akan sukses. Tidak akan maju. Atau apa pun yang nadanya negatif.


Lho, tulisan bahasa Inggrisnya mana? Kok tulisan ini melulu memakai bahasa NENEK MOYANGKU SEORANG PELAUT? Ya, seperti yang saya tulis di atas, bahwa saya masih belajar. Namanya orang yang masih belajar, kan tidak bisa langsung bisa. Jadi, saya terlebih dulu menuliskannya dalam bahasa Indonesia. Baru setelah itu, saya coba mengalihbahasakannya dalam bahasa Inggris. Tentunya saya minta bantuan Kamus Lengkap Bahasa Indonesia-Inggris karya John E. Echol juga tidak ketinggalan pada teman saya yang sudah bisa cuap-cuap pake bahasa negaranya David Beckham. O ya satu lagi, saya juga akan meminta bantuannya software penerjemah dari REKSO TRANSLETOR. Biar nggak kelihatan GapTek.


So, tunggu aja ya! Itu pun kalau mau menunggu. Kalo nggak, ya jangan. Toh saya nggak maksa.

Labels: , , , ,

Monday, November 19, 2007

Do'aku Selalu Dikabulkan Allah

Aku meminta KEKUATAN…..
Dan Allah memberiku kesukaran,
Untuk membuatku lebih kuat

Aku meminta kebijaksanaan dan KEMANDIRIAN….
Dan Allah memberiku otak dan otot untuk BERPIKIR dan bekerja

Aku meminta KESEJAHTERAAN dan kemakmuran…..
Dan Allah memberiku rintangan untuk diselesaikan

Aku meminta CINTA, KASIH AKUNG dan KEADILAN…..
Dan Allah memberiku orang yang menderita untuk ditolong

Aku meminta KESUKSESAN dan kebaikan…
Dan Allah memberiku kesempatan dan PELUANG

Aku meminta KEBAHAGIAAN dan kedamaian jiwa
Dan Allah memberiku KITAB SUCI sebagai resep kehidupan

Aku tidak menerima apa pun yang Aku minta…..
Tetapi Aku menerima SEGALA APA yang Aku butuhkan

Kini…..aku merasa BERSYUKUR dapat memahami makna kehidupan

Thursday, November 08, 2007

"Menulis itu Susah!"

Kamis, 1 november 2007 (19.47)

Kata siapa menulis itu gampang? Bagi saya, menulis itu pekerjaan yang sungguh sangat berat. Melelahkan. Juga membuat stres. Lebih baik disuruh nonton tv daripada harus nulis walaupun cuma setengah halaman saja. Tapi anehnya, kenapa banyak orang yang bilang bahwa menulis itu gampang? Tadi saja, ketika saya jalan-jalan di Gramedia, banyak sekali buku-buku yang mengatakan bahwa menulis itu sangat mudah. Judulnya juga menggoda. Misalnya saja, Menulis itu Gampang, Kok!, Jadi penulis dalam 60 Menit, Semua Orang Bisa Jadi Penulis, Menjadi Kaya dengan Menulis, Vitamin T, Quantum Writing, dan masih banyak lagi. Intinya, Bagi mereka, para menulis buku-buku itu, menulis merupakan pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Tidak perlu banyak rasa taku kalau tulisan kita jelek, tidak enak di baca, susunan kalimatnya acak-acakan. "Cukup menulis saja apa yang keluar dari pikiran kita, titik!" begitu kata mereka.

Ya, itu sih kata mereka. Tapi kalau kata saya, tetap saja menulis itu susah.....susah.....susah......dan......susaaaaaaaaaaaaaaaaah!!!! Bayangkan saja, kalau saya lagi disuruh buat makalah atau tulisan yang lainnya, untuk buat judul saja saya butuh waktu berjam-jam. Belum lagi kalau mulai menulis paragraf pertama; bisa menghabiskan waktu setengah harian penuh. Yang lebih sulit dan lebih lama yaitu ketika saya harus merajut antar paragraf supaya nyambung satu sama lain. Wah, itu udah jangan diceritain. Pokoknya luuuaaaaaaamaaaakkk pisan.

Makanya saya sering kesal sama diri sendiri. Kenapa orang lain bisa menulis sedangkan saya tidak? Apakah saya tidak berbakat jadi seorang penulis?

Eh, kalau bicara soal bakat, emangnya buat jadi penulis itu harus punya bakat dulu ya? Kalau tidak punya bakat, tidak bisa jadi penulis? Saya kan tidak pernah tahu kalau saya berbakat di bidang A, B, C, D,.........Z. Kalau segala sesuatu ditentukan sama bakat, apakah kalau saya bisa mengendarai sepeda motor itu berarti saya punya bakat menunggang kuda besi itu? Tidak juga kan? Sepertinya begitu pun dengan jadi penulis. Kayaknya bukan bakat yang menentukannya. Buktinya saja, J.K. Rowling, menulis buku Harry Potter ketika dia sudah tua ---kalau dibandingkan ddengan saya. Atau beberapa teman saya yang katanya baru belajar menulis ketika masuk kuliah ternyata tulisan-tulisan mereka di blognya masing-masing sangat enak dibaca. Bahkan, salah satu teman saya,

Lantas, bagaimana dengan saya? Mmmmmmmmm.............

"Fiiiiit!"
"Nya, naon?"
"Ieu aya telepon"
"Ke sakedap". Huh, selalu saja ada gangguan.......

#@&*^@&(&)%^%^&)$)()#*^@*( *^(*@#()_& $Y@(*^&(#^(*&(*@%^)()( &&^^%@*$& &*(^@(*^#&&%@*&((&#(_))_@_*(#^%@*$)%(****$^#( ^%^&####&$*(%*())*&#*...........ok, saya lanjutkan lagi.

Mmm.............ya, sekarang saya tetap akan terus belajar, belajar, dan belajar menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Apa pun yang terjadi. Masa bodoh, apakah tulisan saya jelek, tidak enak di baca, acak-acakan, tidak tentu arah, tidak bermakna apa pun, yang penting saya menulis. Titik! Hitung-hitung menyimpan lintasan-lintasan ide dalam pikiran supaya tidak cepat hilang saja. Atau paling tidak, mirip motto sebuah surat kabar Jawa Barat; DARI SAYA - OLEH SAYA - UNTUK SAYA.

Eh, tunggu dulu! Ha....ha.....ha..... kenapa saya bisa menulis sebanyak ini ya? Padahal baru 15 menit yang lalu. Kok bisa ya???!!!!!

Labels: